Minggu, 29 Juli 2012

APS-3 ANOA Indonesia

Pindad APS-3 "Anoa" 6x6
Panser side left.JPG
Pindad Panser Anoa
Tipe Pengangkut personel lapis baja (APC)
Negara asal Bendera Indonesia Indonesia
Sejarah pemakaian
Digunakan oleh TNI di Indonesia
Sejarah produksi
Perancang PT Pindad
Tahun 2006
Produsen PT Pindad
Diproduksi 2006
Jumlah produksi 150
Spesifikasi
Berat 11 ton, 14 ton (combat)
Panjang 6 m
Lebar 2.5 m
Tinggi 2.5 m / 2.9 m (varian FSV)
Awak 3 + 10 penumpang

Tempur Lapis baja Monocoque, STANAG 4569 level 3
Senjata
utama
Senapan mesin 12.7 mm, granat CIS 40 AGL
Senjata
pelengkap
2x3 66 mm peluncur granat asap
Jenis Mesin Renault MIDR 062045 diesel turbo-charged 6 silinder inline , paket pendingin Behr
320Hp, 2500 Rpm
Daya kuda/ton 22,85 HP/ton
Transmisi Otomatis, ZF S6HP502, 6 maju, 1 mundur
Suspensi Suspensi Independen, batang torsi
Ground clearance 40 cm
Kapasitas tangki 200 liter
Daya jelajah 600 km
Kecepatan 90 km/j
APS-3 "Anoa" (kependekan dari Angkut Personel Sedang-3; bahasa Inggris :Medium Personnel Carrier) adalah sebuah kendaraan militer lapis baja buatan PT Pindad (persero), Indonesia. Kendaraan ini dipergunakan untuk mengangkut personel atau dikenal dengan nama APC (Armoured personnel carrier), (bahasa Indonesia : Pengangkut personel lapis baja). Nama ANOA sendiri diambil dari nama hewan Anoa yang hidup di pulau sulawesi. APS 3 ini dinamai anoa, yang merupakan salah satu jenis kerbau asli Indonesia. Purwarupa pertama kali di perlihatkan ke publik pada ulang tahun ke 61 TNI pada 5 Oktober 2006 di markas besar TNI, Cilangkap.[1][2]

Daftar isi

Sejarah

Pindad APS-3 diperlihatkan secara resmi kepada publik pada Indo Defence & Aerosace 2008 pada tanggal 19 November [3] hingga 22 November, 2008 [4] setelah diperlihatkan pada parade militer TNI pada 5 Oktober 2008.[5]. Pada 30 Agustus 2008, 10 APS-3 telah diproduksi [6] dan rencananya akan diproduksi sebanyak 150 buah untuk TNI Angkatan Darat [7][8] untuk penugasan ANOA pada tahun 2009.[9]. 20 Panser ini diserahterimakan ke Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pertahanan, bagian dari kesepakatan dari 150 ke 40 unit saja karena krisis ekonomi.[10] 40 Panser tersebut akirnya dikirim sebagai komitmen PT Pindad untuk memenuhi pesanan total sebanyak 154 Panser.[11] 33 diserahkan kepada Kementrian Pertahanan pada 13 Januari 2010[12]. Pindad telah menerima suntikan dana pinjaman dari Bank Mandiri, Bank BNI 46 dan Bank BRI sebagai bagian dari pembayaran untuk manufaktur Panser-Panser tersebut [10]

Sejarah Penggunaan

Semenjak 9 April 2010 13 buah ANOA telah digunakan untuk mengawal misi perdamaian PBB di Lebanon bersama Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-D/UNIFIL [13]. ANOA 6x6 maupun 4x4 biasa digunakan untuk pengawalan kegiatan-kegiatan penting negara. Pada 15 November 2011 ANOA varian 6x6 yang menggunakan persenjataan Senapan Mesin Berat 7.62 mm digunakan sebagai kendaraan tempur untuk patroli dan penjagaan ring pada acara KTT ASEAN di Nusa Dua, Bali. [14] ANOA juga dipakai oleh Paspampres untuk pengawalan kunjungan-kunjungan presiden. Selain kegiatan resmi, ANOA juga dipakai untuk pengamanan car-free day di Bundaran HI. [15][16]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar